Begini Yang Terjadi Jika Jepang Tidak Di Bom Atom Oleh Amerika


Bom atom jepang Pada akhir perang dunia kedua jepang sudah terpojok,jepang sudah kehabisan kekuatan untuk melakukan serangan ke pasukan sekutu,jalur pengiriman sumber daya mereka telah terputus,angkatan laut jepang sudah lumpuh,dan mereka kekurangan tentara yang berpengalaman. Kekalahan jepang tinggal menunggu waktu apalagi teman jauh mereka sudah kalah pada bulan mei.Pasukan Amerika Serikat yang saat itu semakin mendekat menuju pulau utama Jepang mulai mempersiapkan rencana invansi menuju pulau Honsu dan Kyushu,rencana penyerbuan ini diberi nama Operation Downfall,namun Operasi Downfall yang direncanakan dilaksanakan pada oktober 1945 tidak pernah terlaksana karena Amerika Terlebih Dahulu mengebom kota di kota Hiroshima dan Nagasaki.





bom atom jepang




Bulan Juli 1945,pasukan Amerika bersama Inggris semakin mendekat menuju homeland (pulau utama) jepang dengan meggunakan taktik lompat katak,dengan semakin terpojoknya jepang,sekutu berharap jepang segera menyerah karena keadaan mereka semakin terpuruk namun ternyata jepang tidak mudah menyerah kepada sekutu. Kepala Staf Gabungan Tentara A.S. memberi tahu Presiden Truman bahwa ada beberapa langakh alternatif untuk membuat Jepang bertekuk lutut. Salah satu opsinya adalah blokade laut, merampas semua Import Sumber daya alam jepang yang menyebabkan seluruh negeri kelaparan yang pada akhirnya akan memaksa penyerahan,dan opsi kedua adalah kampanye pengeboman di seluruh Jepang sampai tidak ada yang tersisa. Rencana ketiga adalah invasi ke Kepulauan Jepang dengan nama sandi Operation Downfall.. Blokade laut dapat memakan waktu berbulan-bulan, dan pemboman akan menjadi tidak efektif.sehingga invansi ke jepang adalah satu-satunya cara agar jepang menyerah dalam perang.





Perencanaan Bom Atom Jepang





Secara geografis, Jepang merupakan target yang bisa dibilang susah dikalahkan, jauh dari daratan lain dan dengan sangat sedikit pantai yang cocok untuk invasi laut. Hanya Kyūshū (pulau paling selatan Jepang) dan pantai dataran Kanto (barat daya dan tenggara Tokyo) yang merupakan zona invasi yang realistis. Sekutu memutuskan untuk melancarkan invasi dua tahap. Operasi Olympic akan menyerang Kyūshū selatan kemudian dilanjutkan dengan Operasi Coronet,yaitu penyerangan menuju Tokyo.





Perencana militer Amerika Serikat tidak tahu secara pasti dan hanya dapat memperkirakan kekuatan lawan yang akan dihadapi. Berdasarkan laporan intelijen awal tahun 1945,tentara sekutu tidak hanya akan mendapat perlawanan dari kekuatan militer yang terorganisir dari Kekaisaran Jepang, melainkan juga oleh penduduk setempat yang bermusuhan dan fanatik.Jepang sebagai tuan rumah pasti memiliki keuntungan bertahan karena bertempur di wilayah mereka sendiri.





Sementara itu dari pihak jepang yang juga sudah menduga akan ada serangan besar-besaran telah mempersiapkan rencana pertahanan yang solid,pada pertengahan tahun 1945, Jepang memilik 8000 pesawat yang bisa digunakan untuk bertahan ataupun untuk melakukan serangan bunuh diri.Pelatihan pilot dipercepat, terutama untuk mengembangkan kemampuan para pilot yang diperlukan untuk menerbangkan pesawat ini dalam misi bunuh diri.





Namun rencana Jepang untuk memperkuat pertahanan mereka bukan tanpa halangan,Pengebom-pengebom Amerika semakin ganas, mereka menghantam kota hingga menjadi puing-puing. Pria, wanita, dan anak-anak disiapkan untuk pertarungan melawan invansi.mereka disiapkan untuk bertempur hingga titik darah penghabisan untuk mempertahankan negara mereka.Selain itu industri-industri Jepang juga dalam kondisi buruk,pabrik-pabrik hancur akibat pengeboman sekutu siang malam,Sumber daya juga semakin menipis karena blokade laut yang menargetkan kapal-kapal pembawa sumber daya alam menuju bom atom jepang.





Dilain pihak, Uni Soviet yang baru saja mengalahkan N*zi di Eropa,menyatakan perang terhadap jepang dan menyerbu machurian pada 9 Agustus 1945,tentara merah dengan peralatan tempur yang lebih canggih berhasil mengalahkan tentara Kwantung. Pasukan Soviet berhasil menjepit dan membuat pasukan Jepang terpojok meskipun para tentara Jepang berjuang keras dan memberikan perlawanan yang kuat.





Operasi Olympic,1 November 1945





Sesuai rencana, Armada gabungan Angkatan laut Sekutu, yang terdiri dari 42 kapal induk, 24 battleship, 400 kapal perusak, dan pengawal yang dipimpin oleh Laksamana Armada Chester W. Nimitz berlayar menuju pulau Kyushu di Jepang selatan. Empat belas divisi AS dijadwalkan untuk mengambil bagian dalam pendaratan awal. Mereka menggunakan Okinawa sebagai pangkalan utama selama operasi ini, tujuan dari Operasi Olympic adalah untuk merebut bagian selatan Kyūshū untuk mengamankan landasan terbang agar dapat digunakan untuk meng-cover sebagian udara Jepang.selama operasi dukungan udara taktis akan diberikan Angkatan Udara Amerika Serikat Ketujuh, Kelima, dan Ketigabelas. Mereka bertanggung jawab untuk menyerang lapangan terbang musuh dan jalur-jalur transportasi di Kyushu dan Honshu Selatan (misalnya Terowongan Kanmon) dan untuk mendapatkan dan mempertahankan superioritas udara di wilayah Kyushu. Sementara itu Angkatan Udara Keduapuluh akan mengambil peran sebagai kekuatan pembom strategis utama Sekutu yang digunakan untuk mengebom target targer besar seperti kota-kota dan pabrik.





Kyūshū diserang oleh Angkatan Darat Amerika Serikat Keenam di tiga titik,yaitu kota Miyazaki, Ariake, dan Kushikino,Pantai-pantai pendaratan diberi nama merek merek mobil sesuai abjad seperti Austin, Buick, Cadillac, dan seterusnya hingga Stutz, Winton, dan Zephyr.Jepang kemungkinan besar akan melakukan serangan kamikaze massal terhadap kapal kapal dari armada sekutu,Angkatan Laut Jepang yang bermakas di Nagasaki akan mengerahkan segala kapal yang tersisa untuk menghalangi pendaratan sekutu.Sementara itu di Kota Kure,sebagai pangkalan pusat AL Jepang sudah tidak bisa mengerahkan kapal perangnya karena sudah diteggelamkan sekutu beberapa bulan sebelumnya





Setibanya di pantai,sekutu tidak mendapat perlawanan sengit dikarenakan pertahanan pantai sudah dihujani hujan bom dari meriam kapal kapal sekutu, namun saat mereka maju lebih jauh ke pedalaman, mereka disambut dengan hujan tembakan musuh. Sarang senapan mesin, bunker, ladang ranjau, dan apa pun yang dapat dimiliki bom atom jepang semua dikerahkan untuk menghalau gerak maju sekutu.





Fase II,Coronet





Setelah beberapa hari bertempur dengan sengit, gerak maju AS menjadi melambat karena perlawanan musuh yang teroganisir dan kurangnya pengetahuan medan yang dihadapi.Untuk menerobos serangan musuh, Tank Sherman AS tiba untuk mendukung unit infanteri, namun, Jepang juga telah memanggil dukungan lapis baja dan lusinan tank Jepang untuk melawan Tank Amerika, mengakibatkan pertempuran tank besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya. Tank Tipe 4 Chi-To dan Tipe 5 Chi-Ri Jepang baru digunakan untuk mendobrak garis pertahanan yang diikuti oleh tank ringan lainnya





Pada saat yang sama, ribuan tentara dan warga sipil Jepang yang dipersenjatai dengan tombak bambu, bom molotov, senjata laras panjang, dan senjata lainnya yang banzai menyerang posisi sekutu, banyak unit yang dipersenjatai dengan bom bunuh diri dan merangkak masuk di bawah tank dan meledakkannya, menyebabkan banyak korban dan histeria massal.





Selama beberapa bulan, pasukan Amerika terus bergerak ke utara,melalui medan yang tak kenal ampun,hingga akhirnya mereka berhasil mencapai tujuan mereka yaitu lapangan udara milik Jepang, Dengan direbutnya lapangan udara Kyushu di tangan Sekutu, Kepala Staf Gabungan A.S. sekarang bersiap untuk Operasi Fase II. Invasi amfibi di pulau utama bom atom Jepang Honshu, dan menguasai wilayah sepanjang Dataran Kanto menuju Tokyo. Operasi Coronet, invasi ke Honshu di Dataran Kanto di selatan ibukota, akan dimulai pada "Y-Day", yang dijadwalkan pada 1 Maret 1946.Operasi Coronet akan lebih besar dari Olympic, dengan sampai 40 divisi yang diperuntukkan untuk pendaratan awal dan pendaratan lanjutan (sebagai perbandingan,pada saat Invasi Overlord di Normandia, hanya terdapat 12 divisi pada pendaratan awal).Invansi dibuka dengan rentetan bomardir telinga dari Armada Ketiga AS dan Armada Pasifik Inggris yang dipimpin oleh Laksamana Armada William Halsey Jr. Senjata mereka menghantam pertahanan Jepang di sepanjang garis pantai, parit dan posisi senjata dihancurkan oleh hujan peluru dan roket.





Angkatan Darat Amerika Serikat




Angkatan Darat Amerika Serikat Pertama menyerang Pantai Kujūkuri, di Semenanjung Bōsō. Setibanya di pantai, unit angkatan darat dan laut menjelajahi daerah yang terbakar untuk mencari pasukan Jepang yang tersisa dari bombardir besar besaran. Tetapi saat infanteri penyerang bergerak maju beberapa kilometer melalui Dataran Kanto, Tentara Jepang mulai menyerang. Daya tembak Jepang sangat berat dan sangat akurat, Jepang telah mengadopsi strategi "pertahanan mendalam" setelah mempelajari keefektifannya selama pertempuran Peleliu, Iwo Jima, dan Okinawa.Sementara di barat, tahap kedua Operasi Coronet diluncurkan. Tentara Amerika Serikat Kedelapan menyerang kota Hiratsuka, di Teluk Sagami. Dari ratusan kapal pendaratan, infanteri menyerbu pantai dan menyiapkannya untuk pendaratan alat tempur berat dan suplai. Setelah pantai siap, LVT-2 Water Buffalo dan M4 Sherman mulai mendarat dan mulai menuju ke utara.Di lain pihak yaitu Uni Soviet,membuat kemajuan besar dengan berhasil menguasai seluruh semenanjung korea dan mungkin pulau Sakhalin di utara hokaido.





12 divisi tambahan dari Angkatan Darat Amerika Serikat dan Persemakmuran Inggris mendarat sebagai bala bantuan. Setelah pasukan Sekutu berkumpul kembali dan dipersenjatai kembali, tentara Sekutu melanjutkan perjalanan mereka ke utara, untuk mencapai titik pertemuan mereka di pinggiran Tokyo. mereka mengelilingi dan melewati kota Yokosuka dan Yokohama di Jepang di sepanjang Teluk Tokyo,hingga akhirnya setelah berminggu-minggu melalui pertempuran sengit,sekutu tiba di gerbang kota Tokyo.Tetapi meskipun sudah berada di gerbang kota Tokyo,Sekutu harus bertempur habis habisan mealwan pertahanan jepang yang alot dan terencana dengan baik. gelombang raksasa prajurit dan lapis baja banzai menyerang mereka dengan kecepatan penuh bermodalkan kesetiaan dan kemauan bom atom Jepang untuk memperjuangkan tanah air mereka.kedua belah pihak terlibat dalam pertempuran sengit di jalanan. Tembakan dukungan dari Altileri ditembakan dan menghantam pusat Tokyo. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, jantung Kekaisaran Jepang berada dalam jangkauan tembakan darat, dan tentara AS ada di depan pintunya.





Pusat Kota Tokyo




Sementara dilaut,dengan pesisir jepang sudah sepenuhnya di kuasai oleh sekutu, Armada Pasifik AS dengan mudahnya memasuki Teluk Tokyo lalu memberikan tembakan perlindungan dan dukungan udara untuk infanteri yang maju. Karena semakin banyak pos perlawanan yang terisolasi tanpa peluang untuk melarikan diri, pasukan sekutu menghadapi pemandangan yang mengerikan.Bunuh diri massal terjadi di seluruh negara kepulauan dalam skala yang belum pernah terlihat sebelumnya, dalam sejarah Asia.





Para Tentara dari pasukan ke-1 dan ke-8 A.S, bersiap untuk maju beberapa ratus yard terakhir ke Gedung Diet, jantung simbolis Kekaisaran. Hambatan pertama untuk mereka adalah Kantei (Kediaman Resmi Perdana Menteri) yang dijaga ketat, tank Sherman menjadi sasaran empuk bagi regu antitank Jepang yang dipersenjatai dengan peluncur roket yang mematikan.Pasukan penyerang mencoba menyerbu Diet, tetapi di tempat terbuka mereka diserang mortir dan senapan mesin Jepang. Artileri dan roket, pertempuran sekarang berkecamuk di sekitar Istana Kekaisaran dan gedung Diet.





Pertempuran tangan-ke-tangan yang mematikan meletus saat kedua belah pihak saling bertempur melalui ruang-ruang yang dipenuhi asap yang terbakar, pertempuran melibatkan senapan mesin ringan, granat, pedang, dan bahkan pisau.Setelah melalui pertempuran jarak sangat dekat,pasukan Amerika sampai di puncak gedung Diet.Akhirnya Amerika berhasil mengibarkan bendera mereka di puncak gedung simbol kekaisaran Jepang,sama seperti yang Soviet lakukan di atas R*eichstag di Berlin Dan dengan Tokyo sekarang sudah berhasil di takhlukan, tentara Sekutu sekarang berbelok menuju utara untuk membersihkan sisa-sisa perlawanan sekitarnya dan mencari pemimpin Jepang yang tersisa. Pasukan Amerika melanjutkan gerak maju mereka di sepanjang Dataran Kanto dan pulau Kyushu, menyebabkan kehancuran besar dan korban jiwa yang besar.Kaisar Hirohito akhirnya menyerah kepada Pasukan Amerika, Douglas MacArthur membiarkan Kaisar menyerah dengan damai,. Alasannya adalah bahwa jika Kaisar dieksekusi, maka pasukan pendudukan Amerika akan memiliki masalah yang lebih besar di tangan mereka, karena orang Jepang akan marah dan terus berjuang sampai akhir untuk membalas kematian dewa mereka.


Posting Komentar