Bos BEI Akui Ada Peralihan Investor dari Saham ke Instrumen Lain

Direktur BEI, Iman Rachman mengungkapkan adanya risiko investor saham beralih ke instrumen investasi lainnya saat kondisi pasar sedang lesu
Bos BEI Akui Ada Peralihan Investor dari Saham ke Instrumen Lain

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Iman Rachman mengungkapkan adanya risiko investor saham beralih ke instrumen investasi lainnya saat kondisi pasar sedang lesu atau bearish.

Iman mengatakan, salah satu penyebab risiko investor saham beralih yakni ketidakpastian ekonomi global. Inflasi AS belum mencapai target 2%, sehingga Bank Sentral AS The Fed masih menahan suku bunga di level 5,25%-5,5% dan hanya memproyeksikan satu kali pemangkasan tahun ini.

“Jadi kita bisa lihat bahwa tingkat interest rate yang tinggi dari The Fed akan tetap berlangsung sehingga kami melihat bahwa investor akan mulai beralih ke produk investasi yang safe haven. Artinya, mereka juga akan lari ke negara dengan tingkat return yang lebih tinggi. Ini juga jadi tantangan,” kata Iman dalam RUPS BEI, Selasa (26/6).

Dari sisi domestik, adanya Pemilu 2024 pada Februari lalu, maka menyebabkan investor wait and see. Terlebih, selain Indonesia, pada tahun ini ada sekitar 64 negara yang juga melakukan pemilu, seperti AS, Rusia, hingga India. Alhasil, kondisi ini menjadi tantangan bagi BEI untuk mendorong jumlah pertumbuhan investor ritel.

Data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) per Mei 2024 menunjukkan bahwa total jumlah investor pasar modal sebanyak 12,93 juta investor. Secara terperinci, investor saham sebanyak 5,72 juta atau naik 1,54% secara bulanan, disusul investor reksa dana 12,17 juta dan SBN 1,08 juta.

sumber: bisniscom

Posting Komentar